BOSNEWS.ID, MUARO JAMBI- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Muaro Jambi menampilkan pertunjukan pagelaran senandung jolo pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini.
Pagelaran Senandung Jolo ini, melibatkan seribu siswa maupun siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di Wilayah Kabupaten berjuluk bumi Sailun Salimbai ini.
Pertunjukan pagelaran seni sastra tutur pantun yang dinyanyikan ini, dilaksanakan di jalan utama komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
Para siswa maupun siswi inipun dengan kompak dan penuh semangat, memainkan alat tradisional yang terbuat dari jenis kayu Mahang tersebut.
Penampilan yang dipersembahkan oleh seribu siswa maupun siswi di Muaro Jambi ini, lantas menimbulkan decak kagum bagi para Pejabat, tamu undangan serta masyarakat yang hadir disana.Operation Manager Musium Rekor Indonesia (Muri) Andre Purwandono yang turut menyaksikan penampilan dari Siswa/i inipun menyampaikan apresiasi dan rasa kagum nya atas persembahan pagelaran Senandung Jolo ini.
Dirinya berujar, bahwa kesenian Senandung Jolo ini merupakan sebuah kesenian yang memang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Kegiatan yang ditampilkan hari ini, kata dia, merupakan sebuah kesenian serta kelestarian yang sangat luar biasa sekali.
"Kami sangat tidak layak mencatatkan ini hanya sebagai rekor muri saja, akan tapi ini akan kami catat sebagai Rekor Dunia. Karna kami yakin ini hanya di Muaro Jambi dan kita harus sama sama melestarikan budaya ini agar tidak punah dimakan oleh zaman," kata Andre Purwandono.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah turut menyampaikan ucapan terimakasih serta mengaku bangga dengan kinerja yang dilakukan pihak Disdikbud Muaro Jambi.
"Saya bangga, tepat di hari Pendidikan Nasional, anak anak kita dapat menunjukkan prestasi yang luar biasa dan hari ini kita mendapatkan Rekor MURI," kata Bachyuni Deliansyah
Kepala Disdikbud Kabupaten Muaro Jambi Firdaus mengatakan, bahwa persembahan pagelaran Senandung Jolo ini telah disiapkan sejak beberapa bulan lalu.
Siswa/I yang dilibatkan dalam pertunjukan ini, kata dia, diambil dari puluhan sekolah tingkat SMP yang ada di sebelas Kecamatan di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
"Tujuan dari pagelaran Senandung Jolo ini adalah untuk mengangkat serta mensosialisasikan musik Senandung Jolo kepada masyarakat luas," katanya.
Firdaus menyampaikan, bahwa kesenian Senandung Jolo ini merupakan sebuah kesenian aseli yang berasal dari Wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
Selain itu, kata dia, tradisi lisan ini sudah mendapatkan penetapan warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan Kebudayan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada tahun 2014 silam."Dan ini juga sudah kami jadikan muatan lokal didalam kurikulum merdeka belajar yang kita terapkan di Kabupaten Muaro Jambi, yaitu seloko adat dan senandung jolo," kata mantan Sekretaris Disdikbud Muaro Jambi itu.
Salah satu siswi yang ikut tergabung menjadi peserta pertunjukan ini menyampaikan, bahwa dirinya merasa sangat senang karena telah dilibatkan dalam momen pagelaran Senandung Jolo ini.
"Bahagia, bisa masuk sebagai peserta, latihannya selama dua bulan lebih. Harapannya, alat musiknya tetap terlestariakan dan tidak hilang," tukas siswi SMP Negeri 7 itu. (Asz)
0 Komentar