Breaking News

BPKAD Muaro Jambi Gelar Rakor Pengelolaan Barang Milik Daerah


BOSNEWS.ID, JAMBI - Kabupaten Muaro Jambi Badan Pengawasan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Muaro Jambi gelar Rapat Koordinasi Pengelolaan Barang Milik Daerah yang dilaksanakan di Ruang Nang Inang Kantor Bupati Muaro Jambi, Selasa (13/06).

Turut Hadir Dalam Acara Tersebut Sekretaris daerah Budhi Hartono,Asisten III,Kaban BPKAD,Kepala OPD,Camat, dan tamu undangan lainnya.

Sekretaris daerah Budhi Hartono mengatakan, koordinasi penataan aset di Muaro Jambi ini sebagai salah satu tindak lanjut dari rekomendasi rapat dengan KPK. Dari inventarisasi yang dilakukan oleh BPKAD dari 1037 tanah dan bangunan yang dari Muaro Jambi ini sebanyak 628 yang belum di sertifikatkan.

"Yang sudah disertipikatkan sekitar 412 dan itu akan segera menyelesaikan di tahun 2024 oleh KPK," katanya.

Belum lengkap memang, kata Dia, ini beban berat. Jadi makanya hari ini Dirinya kumpulkan semua untuk distribusikan kewajiban-kewajiban itu.

"Misalnya yang ada di Dinas Pendidikan Dia segera melakukan pengukuran di sekolah-sekolah kesehatan di Puskesmas Puskesmas itu untuk melakukan pengukuran sehingga kita pasang target dari bulan ini harus sudah selesai," katanya.

Selesai melakukan pengukurannya nantinya akan dinproses dan diserahkan ke BPN, Dirinya berharap ada peningkatan yang signifikan. Untuk tahun sebelumnya Muaro Jambi paling tinggi untuk sertifikasi 102 dari target 105.

"Tahun ini diharapkan ada peningkatan lagi dengan stressing dan fakta integritas yang ditandatangani oleh semua kepala OPD," tegasnya.

Untuk komitmen boleh untuk melakukan penata di OPD masing-masing jadi stressing dari BPK waktu itu dia melakukan pemisahan itu adalah hasil-hasil penambahan aset ada penambahan semuanya 233 itu aset tanah di bawah jalan yang selama ini belum tersentuh. 

"Jadi tanda-tanda bahwa Jalan dibangun oleh PUPR itu  harus segera di sertifikasi atau dilegalkan," jelasnya.

Namun saat ini, dalam melakukan pengukuran masih belum clear antara batas-batas itulah yang menjadi kendala karena kekurangan personel untuk melakukan pengukuran. (Asz)



0 Komentar

© Copyright 2022 - Bos News